UI Palestine Center, Mengupas Lebih Dalam Kontribusi untuk Palestina (Bukan Sekadar Kajian!)

Universitas Indonesia (UI) menunjukkan keseriusannya dalam mendukung perjuangan Palestina dengan meresmikan UI Palestine Center. Lebih dari sekadar pusat kajian biasa, lembaga ini diharapkan menjadi motor penggerak advokasi dan kontribusi nyata bagi kemerdekaan Palestina.
Wadah Kolaborasi Lintas Disiplin Ilmu untuk Palestina
UI Palestine Center hadir sebagai jawaban atas kebutuhan untuk memahami isu Palestina dan Timur Tengah secara mendalam dan komprehensif. Pusat kajian ini mengadopsi pendekatan lintas disiplin ilmu, merangkul perspektif dari bidang politik, ekonomi, hukum internasional, hingga studi budaya.
"Ini adalah wadah bagi akademisi untuk melakukan kajian mendalam tentang perjuangan Palestina, sekaligus menjadi sarana advokasi," kata Rektor UI, Prof. Heri Hermansyah, saat peluncuran UI Palestine Center di Masjid Ukhuwah Islamiyah, Kampus UI, Depok, Jumat (19/9/2025). Ia menambahkan, pusat ini terbuka untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi lain di Indonesia, menciptakan jaringan kajian yang inklusif.
Peran Aktif Mahasiswa dan Dukungan Forum Guru Besar
Mahasiswa yang tergabung dalam UI Student Justice for Palestine (UI SJP) akan memainkan peran kunci dalam kegiatan UI Palestine Center. Mereka akan bekerja sama dengan dosen-dosen yang ahli di bidang kajian Timur Tengah, geopolitik, dan geoekonomi. Lebih lanjut, UI Palestine Center mendapatkan dukungan dari Forum Guru Besar Indonesia, yang terdiri dari para pakar dari berbagai universitas di seluruh Indonesia.
"Kami sangat terbuka untuk menerima masukan dan personel dari berbagai universitas. Ini bukan hal baru bagi UI, karena kami memiliki berbagai research center yang tematik keilmuannya, dengan peserta dari berbagai universitas, bahkan internasional," jelas Prof. Heri.
Fokus UI Palestine Center: Penelitian, Advokasi, dan Solusi Strategis
UI Palestine Center tidak hanya akan fokus pada penelitian, tetapi juga pada advokasi dan penyelesaian masalah strategis terkait isu Palestina. Lembaga ini akan melakukan penelitian mendalam untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi bangsa Palestina, serta merumuskan rekomendasi kebijakan yang relevan. Advokasi akan dilakukan melalui berbagai saluran, termasuk media massa, forum internasional, dan dialog dengan para pemangku kepentingan.
Diseminasi Hasil Kajian untuk Meningkatkan Kesadaran Publik
Hasil kajian dan rekomendasi kebijakan yang dihasilkan oleh UI Palestine Center akan disebarluaskan kepada publik melalui berbagai kegiatan, seperti konferensi, seminar, dan publikasi ilmiah. UI Palestine Center juga akan menyampaikan rekomendasi kebijakan kepada para pemangku kepentingan terkait, termasuk pemerintah, organisasi internasional, dan lembaga swadaya masyarakat.
"Output dari kajian ini akan didiseminasikan melalui berbagai cara, seperti konferensi, seminar, publikasi ilmiah, dan rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan kepada para stakeholder terkait," ujar Prof. Heri.
Dukungan Luas dari Kalangan Akademisi
Pembentukan UI Palestine Center mendapat sambutan hangat dari kalangan akademisi di Indonesia. Sebanyak 880 guru besar dari berbagai universitas di Indonesia telah menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini.
"Alhamdulillah, dukungan dari para guru besar sangat luar biasa. Jumlahnya terus bertambah, dan ini menunjukkan bahwa isu Palestina sangat relevan bagi kalangan akademisi," kata Prof. Dr. R. Siti Zuhro, peneliti utama politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang juga merupakan salah satu inisiator pernyataan sikap Forum Guru Besar Indonesia tentang Palestina.
Isu Kemanusiaan di Palestina: Perhatian Lintas Disiplin dan Generasi
Prof. Zuhro menekankan bahwa masalah Palestina adalah masalah kemanusiaan yang sudah melampaui batas toleransi. Tindakan yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina dianggap sebagai pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia. Oleh karena itu, dukungan terhadap Palestina datang dari berbagai kalangan, termasuk lintas agama, lintas bidang ilmu, dan lintas generasi.
"Masalah Palestina adalah masalah kemanusiaan yang sudah di luar batas toleransi. Para guru besar dari lintas agama, lintas bidang, dan lintas generasi, concern dengan urusan kemanusiaan di Gaza," tegas Prof. Zuhro.
UI Palestine Center akan berada di bawah koordinasi Wakil Rektor 3 UI yang membidangi riset dan inovasi, memastikan integrasi dengan ekosistem riset dan pendanaan universitas. Inisiatif ini diharapkan menjadi era baru kontribusi konkret dari perguruan tinggi Indonesia bagi perjuangan bangsa Palestina, serta menjadi lokomotif gerakan solidaritas terhadap Palestina di Indonesia dan dunia.