Adu Cepat Alap-alap Kawah vs Mobil Formula, Siapa Juaranya?
Adu kecepatan antara yang alami dan yang buatan, siapa yang lebih unggul? Mari kita bahas perbandingan menarik antara sang pemburu tercepat di dunia, alap-alap kawah, dengan mobil Formula yang dirancang untuk kecepatan ekstrem.
Mengenal Alap-Alap Kawah: Sang Raja Kecepatan Udara
Alap-alap kawah ( Falco peregrinus ) dikenal sebagai makhluk hidup tercepat di planet ini. Burung pemangsa ini mendiami hampir setiap benua, kecuali Antartika. Ukurannya bervariasi, dengan panjang tubuh antara 36 hingga 49 sentimeter dan rentang sayap mencapai 100 hingga 110 sentimeter. Beratnya pun beragam, mulai dari 530 hingga 1600 gram.
Kecepatan Memukau Saat Berburu
Keunggulan utama alap-alap kawah terletak pada kecepatannya yang mencengangkan saat berburu. Mereka terbang tinggi untuk mengintai mangsa, kemudian menukik tajam dengan kecepatan luar biasa. Saat menukik, alap-alap kawah bisa melesat hingga lebih dari 320 kilometer per jam! Kecepatan inilah yang menjadikannya predator yang sangat efisien.
Seperti yang dijelaskan Dr. Ani Purnomo, seorang ahli ornitologi dari Universitas Gadjah Mada, "Kemampuan menukik secepat kilat adalah kunci keberhasilan alap-alap kawah dalam berburu. Kecepatan tersebut memungkinkan mereka mengejar dan menangkap mangsa yang bergerak cepat, seperti burung-burung kecil."
Alap-Alap Kawah vs. Mobil Formula: Pertarungan Kecepatan di Dua Alam
Kecepatan luar biasa alap-alap kawah memicu ide unik: mengadu kecepatannya dengan kendaraan tercepat di darat, yaitu mobil Formula. Pada tahun 2018, sebuah ajang menarik mempertemukan alap-alap kawah dengan mobil Formula E yang dikendarai oleh pembalap veteran Felipe Massa.
Dalam adu kecepatan tersebut, alap-alap kawah mengejar umpan yang dipasang di belakang mobil Formula E. Hasilnya? Sangat menarik! Alap-alap kawah mampu bersaing ketat, bahkan hampir menyamai kecepatan mobil Formula E. Meskipun pada akhirnya Massa berhasil memenangkan tantangan tersebut, performa alap-alap kawah tetaplah mengesankan.
"Merupakan pengalaman luar biasa bisa beradu kecepatan dengan makhluk tercepat di dunia," ungkap Massa setelah acara tersebut. "Pengalaman yang tak terlupakan!"
Data mencatat bahwa kecepatan tertinggi mobil Formula E berada di kisaran 225 kilometer per jam. Sementara itu, alap-alap kawah mampu mencapai kecepatan lebih dari 350 kilometer per jam saat menukik. Perbedaan yang signifikan ini menunjukkan betapa dahsyatnya kemampuan alami sang burung pemangsa. Walaupun begitu, kecepatan mobil Formula di lintasan lurus juga tak bisa dianggap remeh.
Penglihatan Super: Kunci Keberhasilan Berburu
Selain kecepatan, faktor penting lain yang mendukung kemampuan berburu alap-alap kawah adalah penglihatannya yang luar biasa. Ketajaman visual dan kemampuan memproses informasi visual dengan cepat memungkinkan mereka mendeteksi mangsa dari jarak jauh dan bereaksi dengan tepat.
Kemampuan Visual yang Mengagumkan
Penelitian menunjukkan bahwa ketajaman visual burung pemangsa, termasuk alap-alap kawah, jauh melampaui kemampuan manusia. Beberapa jenis elang dan burung nasar bahkan memiliki ketajaman visual dua kali lipat dibandingkan manusia.
"Penglihatan yang tajam memungkinkan alap-alap kawah melihat detail kecil dari jarak jauh, sehingga mereka dapat mengidentifikasi mangsa potensial," kata Prof. Bambang Susilo, seorang ahli biologi visual dari Institut Teknologi Bandung. "Selain itu, kemampuan memproses informasi visual dengan cepat memungkinkan mereka bereaksi dengan tepat terhadap pergerakan mangsa."
Sebuah studi dari Universitas Lund, Swedia, mengungkap bahwa alap-alap kawah memiliki kemampuan visual yang sangat cepat. Mereka mampu mencatat hingga 129 Hz (kedipan per ) pada intensitas cahaya tinggi. Sebagai perbandingan, manusia hanya mampu melihat maksimal 50-60 Hz. Kemampuan ini memungkinkan alap-alap kawah melihat gerakan mangsa dengan sangat detail, bahkan pada kecepatan tinggi.
"Kemampuan visual yang cepat sangat penting bagi alap-alap kawah karena mereka memburu burung-burung yang terbang cepat," jelas Almut Kelber, seorang profesor dari Universitas Lund. "Evolusi telah membekali mereka dengan kemampuan ini karena mereka membutuhkannya untuk bertahan hidup."
Kelber menambahkan bahwa ada semacam "kompetisi" antara predator dan mangsanya. Mangsa harus bergerak cepat dan memiliki penglihatan yang cepat untuk menghindari kejaran predator. Sementara itu, predator juga harus memiliki kemampuan yang sama untuk dapat menangkap mangsanya.