Dari Kampus ke Istana, Kisah Amran Sulaiman, Sang Mentan Jadi Nahkoda Bapanas
Andi Amran Sulaiman, sosok yang malang melintang di sektor pangan Indonesia, kini dipercaya untuk memimpin Badan Pangan Nasional (Bapanas). Penunjukan ini menandai babak baru dalam karirnya, dari dunia pertanian hingga tampuk pimpinan lembaga yang memegang peranan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Pemerintah berharap, di bawah kepemimpinan Amran, Bapanas mampu menstabilkan harga pangan dan memastikan pasokan yang cukup bagi seluruh masyarakat.
Profil Singkat Andi Amran Sulaiman
Lahir di Bone, Sulawesi Selatan, pada 27 April 1968, Amran Sulaiman bukan orang baru di pemerintahan. Pengalamannya sebagai Menteri Pertanian sebanyak dua kali di era Presiden Joko Widodo, menjadi bekal penting dalam mengemban amanah sebagai Kepala Bapanas. Latar belakang pendidikannya yang kuat di bidang pertanian, semakin memantapkan posisinya sebagai figur kunci dalam sektor pangan.
Pendidikan dan Penghargaan: Landasan Kokoh Seorang Amran Sulaiman
Perjalanan intelektual Amran Sulaiman diwarnai dengan pendalaman ilmu pertanian dari hulu hingga hilir. Pendidikan formal yang ditempuhnya, menjadi fondasi kuat bagi karirnya.
Riwayat Pendidikan
Amran Sulaiman menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin pada tahun 1993, setelah menempuh studi selama lima tahun (1988-1993). Kecintaannya pada dunia pertanian mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan S2 di universitas yang sama, yang berhasil diselesaikannya pada tahun 2002. Dedikasinya pada ilmu pengetahuan terus berlanjut hingga meraih gelar doktor (S3) Ilmu Pertanian dari Universitas Hasanuddin pada tahun 2012, dengan predikat cumlaude.
Penghargaan Atas Dedikasi
Kontribusi Amran Sulaiman di bidang pertanian telah diakui luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Ia menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden Republik Indonesia, atas jasa-jasanya dalam mengembangkan sektor pertanian dan kewirausahaan di kalangan petani. Selain itu, FKPTPI Award di Bali juga menjadi bukti apresiasi atas perannya dalam memajukan pendidikan tinggi pertanian di Indonesia. Puncaknya, pada tahun 2020, Amran Sulaiman dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden RI, penghargaan tertinggi bagi warga negara Indonesia yang telah berjasa luar biasa bagi bangsa dan negara.
Perjalanan Karir: Kombinasi Pengalaman Swasta dan Pemerintahan
Karir Amran Sulaiman membentang luas, meliputi sektor swasta, pemerintahan, dan akademisi. Pengalaman beragam ini memberikan perspektif komprehensif dalam memahami tantangan dan peluang di sektor pangan.
Awal karirnya dimulai di PTPN XIV, perusahaan perkebunan milik negara. Pengalaman ini memberikan pemahaman praktis tentang pengelolaan perkebunan dan produksi komoditas pertanian. Setelah itu, ia mendirikan Tiran Group, perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, termasuk pertanian, pertambangan, dan energi. Sebagai direktur dan founder, Amran Sulaiman menunjukkan jiwa kewirausahaan dan kemampuan manajerial yang kuat.
Pada periode 2014-2019, Amran Sulaiman dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Selama masa jabatannya, ia fokus pada peningkatan produksi pertanian, stabilisasi harga pangan, dan kesejahteraan petani. Setelah tidak lagi menjabat sebagai menteri, ia kembali ke dunia akademisi sebagai dosen di Universitas Hasanuddin. Ia juga menjabat sebagai anggota ex-officio Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unhas.
Pada tahun 2023, Amran Sulaiman kembali ditunjuk sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo. Penunjukan ini menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap kemampuannya untuk memimpin sektor pertanian. Ia mengemban tugas ini hingga akhir masa jabatan pemerintahan.
Kini, di tahun 2025, Andi Amran Sulaiman mengemban amanah baru sebagai Kepala Badan Pangan Nasional. Tugas berat menanti, terutama dalam menghadapi fluktuasi harga pangan dan ancaman krisis pangan global. Harapan besar tertuju padanya untuk membawa Bapanas menjadi lembaga yang efektif dan responsif dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Penunjukan ini adalah sebuah kehormatan dan tanggung jawab besar. Saya akan bekerja keras untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia," tegas Amran Sulaiman, saat serah terima jabatan di kantor Bapanas, Jakarta, Senin (15/04/2025).
Pengamat pertanian, Dr. Bayu Krisnamurthi, menyambut baik penunjukan Amran Sulaiman. "Dengan pengalaman yang dimilikinya, saya yakin Pak Amran mampu membawa Bapanas menjadi lebih efektif dalam mengkoordinasikan kebijakan pangan dan menjaga stabilitas harga," ungkapnya.
Namun, tantangan yang dihadapi Bapanas tidaklah ringan. Perubahan iklim, gangguan rantai pasok, dan fluktuasi harga global menjadi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan Indonesia. Diperlukan strategi komprehensif dan koordinasi yang baik antar instansi pemerintah untuk mengatasi tantangan ini.
Ke depan, Bapanas di bawah kepemimpinan Amran Sulaiman diharapkan dapat memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk petani, pelaku usaha, dan pemerintah daerah, untuk mewujudkan sistem pangan yang berkelanjutan dan berdaya saing. Pemanfaatan teknologi dan inovasi juga menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi pangan.
Dengan pengalaman dan dedikasi yang dimilikinya, Andi Amran Sulaiman diharapkan dapat membawa Bapanas menuju era baru, di mana ketahanan pangan menjadi pilar utama dalam pembangunan nasional. Masyarakat menantikan gebrakan dan inovasi dari Bapanas dalam memastikan ketersediaan pangan yang cukup, terjangkau, dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.