Inspiratif! Mahasiswi Ini Buktikan Bisa Sukses Kuliah Sambil Jualan Jagung Bakar
Kisah inspiratif datang dari Windy Syalwa Mutmainna, seorang mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Pattimura yang membuktikan bahwa semangat dan kerja keras mampu menembus keterbatasan ekonomi.
Windy Syalwa Mutmainna: Mahasiswi Hukum yang Berjualan Jagung Bakar
Windy, bukan sekadar mahasiswi hukum biasa. Setelah mengikuti perkuliahan, ia menyulap diri menjadi pedagang jagung bakar di salah satu sudut Kota Ambon. Di balik raut wajahnya yang terkadang nampak lelah, tersimpan asa untuk membela keadilan. Kisahnya menjadi cerminan bahwa ketekunan dan tekad yang kuat bisa membawa seseorang menuju kesuksesan, meski banyak rintangan menghadang.
Sempat Cemas Tak Bisa Kuliah
Keterbatasan ekonomi keluarga sempat menjadi penghalang bagi Windy. Ia dan kedua orang tuanya tinggal di rumah kontrakan sederhana. Pikiran tentang bagaimana bisa melanjutkan pendidikan tinggi sempat menghantuinya.
"Saya sempat takut tidak bisa kuliah karena kondisi orang tua yang sudah lanjut usia. Bapak dulu nelayan, tapi karena faktor usia dan cuaca yang tak menentu, akhirnya kami memutuskan untuk berjualan kecil-kecilan," ungkap Windy, seperti dikutip dari laman Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Jumat (24/10/2025).
Namun, kecemasan itu perlahan menghilang ketika Windy dinyatakan lolos sebagai penerima bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Kesempatan ini membuka jalan baginya untuk menggapai mimpi. Bantuan KIP Kuliah menjadi harapan baru bagi Windy dan keluarganya.
Motivasi Membalas Budi Orang Tua dan Berantas Ketidakadilan
Di balik semangatnya berjualan jagung bakar dan belajar dengan giat, terukir motivasi mendalam. Windy ingin membalas budi kedua orang tuanya yang telah berjuang keras membesarkannya. Ia juga memiliki cita-cita luhur untuk memberantas ketidakadilan yang sering ia saksikan di sekitarnya.
"Saya ingin menjadi hakim atau jaksa. Bukan hanya sekadar mengejar jabatan, tapi karena saya tahu betul bagaimana rasanya ketidakadilan dan keterbatasan. Saya juga ingin memberantas korupsi," tegas Windy. Motivasi inilah yang menjadi bara dalam dirinya untuk terus berjuang, meski harus menghadapi berbagai tantangan.
Rutinitas Padat: Siang Kuliah, Malam Jualan Jagung Bakar
Rutinitas harian Windy cukup padat. Pagi hingga sore, ia fokus pada perkuliahan. Setelah itu, ia langsung beralih peran menjadi pedagang jagung bakar. Windy membuka lapaknya di lokasi strategis, menjajakan jagung bakar dengan berbagai varian rasa. Hasil dari berjualan ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama kuliah dan membantu meringankan beban ekonomi keluarga.
"Jam 8 pagi ada kuliah online. Dari jam 11 sampai jam dua siang itu biasanya saya gunakan untuk menyiapkan bahan-bahan jualan jagung bakar, seperti bumbu dan kebutuhan jasuke (jagung susu keju). Jam 4 sore ada kuliah offline yang biasanya selesai sekitar jam 6 atau 7 malam. Pulang kuliah, saya langsung bantu jualan," jelas Windy. Tak jarang ia berjualan hingga larut malam, bahkan dini hari jika pelanggan ramai. Di sela-sela berjualan, Windy sering menyempatkan diri untuk membuka buku dan membaca catatan kuliah.
Lelah Terbayar dengan Semangat Membahagiakan Orang Tua
Meski terasa berat, Windy tak pernah mengeluh. Ia selalu ingat perjuangan kedua orang tuanya yang telah membesarkannya dengan penuh kasih sayang. Lelah dan penat seolah sirna ketika ia membayangkan senyum bahagia di wajah orang tuanya.
"Yang saya pikirkan adalah bagaimana saya bisa menyelesaikan pendidikan saya agar orang tua saya bangga. Saya ingin membuktikan bahwa saya juga bisa sukses seperti orang-orang di luar sana," ujar Windy dengan nada penuh semangat.
Semangat Windy juga didorong oleh pengalaman pahit yang pernah dialaminya. Ia pernah menyaksikan bagaimana orang tuanya diremehkan. Pengalaman itu semakin memotivasinya untuk berjuang lebih keras agar orang tuanya dihormati dan dihargai.
"Kami pernah mendapat cacian dan makian. Saya melihat bagaimana orang tua saya bersusah payah menghidupi saya. Saya ingin membuat mereka bangga dan membuat mereka lebih dihargai oleh orang lain," pungkas Windy. Kisah inspiratif Windy Syalwa Mutmainna membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, kerja keras, dan doa, setiap orang dapat meraih kesuksesan, apapun latar belakangnya.