Sekolah Ini Duluan Lho Terapkan Makan Bergizi, Padahal MBG Belum Datang!

Table of Contents
Sekolah Ini Duluan Lho Terapkan Makan Bergizi, Padahal MBG Belum Datang!


Di tengah perbincangan hangat soal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah, sebuah kisah inspiratif datang dari Ponorogo, Jawa Timur. Jauh sebelum program nasional itu dicanangkan, TK Merak telah lebih dulu mengimplementasikan inisiatif serupa, sepenuhnya digerakkan oleh sekolah dan dukungan orang tua, tanpa sentuhan dana pemerintah.

Maria Kurniawaty, sosok kepala sekolah di balik TK Merak, menjadi motor penggerak perubahan ini. Lewat inisiatifnya, TK Merak membuktikan bahwa kesadaran akan pentingnya gizi bisa tumbuh subur dari kepedulian lingkungan sekolah dan kolaborasi erat dengan keluarga.

Kisah di Balik Inisiatif Makan Bergizi TK Merak

Semuanya berawal dari kegelisahan Maria Kurniawaty, yang kerap mendapati murid-muridnya sakit secara bergantian. Mencari tahu akar masalahnya, Maria melakukan survei sederhana terhadap para orang tua. Hasilnya cukup mengejutkan: mayoritas anak-anak ternyata kurang mengonsumsi sayuran di rumah. Lebih jauh lagi, terungkap bahwa para orang tua pun mengalami hal serupa, yang kemudian memengaruhi pola makan anak-anak. "Kita sering lupa," ujar Maria, "bahwa kebiasaan makan anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, terutama orang tua."

Langkah Awal: Melibatkan Orang Tua dalam Bekal Sehat

Menyadari pentingnya peran keluarga, Maria mengundang para wali murid untuk berdiskusi. Dalam forum tersebut, ia mengusulkan ide agar setiap anak membawa bekal makanan dari rumah yang terdiri dari lauk dan sayuran, dimasak sendiri oleh orang tua. Usulan ini mendapat sambutan positif. Para orang tua menyadari betapa krusialnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang buah hati mereka. Seorang wali murid mengungkapkan, "Awalnya memang ada kekhawatiran, terutama bagi kami yang sibuk bekerja. Namun, setelah berdiskusi dan mencari solusi bersama, akhirnya semua sepakat untuk mendukung program ini."

Aturan Ketat dan Menu Sehat di TK Merak

TK Merak menerapkan aturan yang cukup ketat terkait bekal makanan. Jajanan kemasan, minuman berpemanis, dan roti pabrikan dilarang keras. Langkah ini diambil untuk memastikan anak-anak hanya mengonsumsi makanan sehat dan bergizi dari bahan-bahan alami. "Kami ingin menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan kebiasaan makan sehat sejak dini," tegas Maria. Pihak sekolah juga aktif memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya membatasi konsumsi makanan olahan dan minuman manis.

Meskipun tidak ada menu wajib, TK Merak memberikan panduan agar bekal anak-anak bervariasi setiap minggu. Pilihan menu yang disarankan meliputi sayuran seperti bayam, kangkung, wortel, serta sumber protein seperti tahu, tempe, telur, dan daging ayam. Pihak sekolah juga mendorong penambahan protein hewani dalam bekal anak-anak. "Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Oleh karena itu, kami mengimbau orang tua untuk selalu menyertakan sumber protein," jelas Maria.

Dampak Positif Program Makan Bergizi

Program ini membuahkan hasil positif yang signifikan. Anak-anak yang semula enggan makan sayur, kini mulai terbiasa mengonsumsi sayuran dalam bekal mereka. Bahkan, beberapa anak justru meminta tambahan sayur kepada orang tua. "Dulu anak saya susah sekali makan sayur. Tapi, setelah ikut program ini, dia jadi suka makan sayur bayam dan wortel," cerita seorang ibu. Anak-anak pun menjadi lebih sadar akan pentingnya makanan sehat bagi kesehatan mereka.

Kolaborasi dengan Rumah Sakit Setempat

Untuk memastikan keseimbangan gizi dalam bekal anak-anak, TK Merak menjalin kerjasama dengan rumah sakit setempat. Pihak rumah sakit secara berkala memberikan saran dan edukasi mengenai gizi seimbang kepada orang tua dan guru. Selain itu, mereka juga membantu memantau pertumbuhan dan perkembangan anak-anak melalui pemeriksaan kesehatan rutin. "Kerjasama dengan rumah sakit sangat membantu kami dalam memastikan bahwa program makan bergizi ini berjalan efektif dan memberikan manfaat yang optimal bagi anak-anak," ujar Maria.

Tanggapan Soal Program MBG Nasional

Menanggapi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah, Maria Kurniawaty memberikan apresiasi. Namun, ia juga menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan sistem agar program tersebut berjalan efektif dan tidak menimbulkan masalah. "Program MBG ini sangat bagus, namun perlu dievaluasi secara cermat agar tidak terjadi kesalahan atau penyimpangan," ujarnya, menyoroti kasus keracunan makanan yang sempat terjadi dalam pelaksanaan MBG di beberapa daerah. Menurutnya, hal ini menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem pengawasan dan pengendalian mutu makanan.

Maria menyarankan agar pemerintah melakukan survei ke tiap daerah sebelum menentukan menu MBG. Menu tersebut perlu disesuaikan dengan bahan pangan lokal dan kebiasaan makan masyarakat setempat. "Jangan semua daerah disamakan. Setiap daerah memiliki potensi dan karakteristik yang berbeda. Menu MBG harus disesuaikan dengan ketersediaan bahan pangan lokal dan preferensi masyarakat setempat," tegasnya. Ia juga mengingatkan agar pemerintah melibatkan pihak-pihak yang kompeten dan berpengalaman dalam bidang gizi dan kesehatan masyarakat dalam penyusunan menu dan pelaksanaan MBG.

Apresiasi dan Inspirasi

Inisiatif TK Merak dalam menerapkan program makan bergizi mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Pada tahun 2025, Maria Kurniawaty menerima penghargaan Dewi Sartika atas dedikasinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak. Namun, bagi Maria, penghargaan terbesar adalah perubahan nyata yang terjadi pada anak-anak didiknya. "Melihat anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia adalah kebahagiaan terbesar bagi saya," ungkapnya.

Keberhasilan TK Merak dalam menerapkan program makan bergizi tidak lepas dari kolaborasi yang baik antara sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat. Semua pihak bahu membahu untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak. "Kolaborasi adalah kunci keberhasilan. Tanpa kerjasama yang baik, program ini tidak akan berjalan sukses," pungkas Maria. Kisah TK Merak menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan program serupa demi mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berprestasi.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.