Sekolah Negeri Gratis, Lalu Apa Kabar Sekolah Rakyat?

Table of Contents
Sekolah Negeri Gratis, Lalu Apa Kabar Sekolah Rakyat?


Di tengah kebijakan sekolah negeri gratis yang meringankan beban banyak keluarga, muncul sebuah inisiatif baru: Sekolah Rakyat. Digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, program ini menimbulkan pertanyaan, apa sebenarnya tujuan didirikannya Sekolah Rakyat?

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah bagian tak terpisahkan dari upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrim. Program ini berlandaskan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 tentang Pengentasan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim.

Mengapa Sekolah Rakyat Penting?

Gus Ipul memaparkan data yang cukup mengkhawatirkan: lebih dari 4 juta anak usia sekolah (6-17 tahun) di Indonesia tidak bersekolah. Kondisi ini mencakup anak-anak yang belum pernah mengenyam pendidikan, putus sekolah di tengah jalan, hingga mereka yang berpotensi putus sekolah.

Meskipun sekolah negeri gratis, faktanya masih ada hambatan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Salah satunya adalah biaya penunjang pendidikan.

"Sekolah itu memang gratis, tapi ada biaya lain yang dibutuhkan, seperti uang saku dan ongkos transportasi," ungkap Gus Ipul dalam acara Jejak Pradana yang dipandu Pemimpin Redaksi , Alfito Deannova Ginting, Selasa (7/10/2025).

Bagi keluarga dengan kondisi ekonomi sangat terbatas, memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari saja sudah menjadi tantangan besar. Biaya-biaya tambahan ini menjadi beban yang sulit dipikul.

Bantuan Sosial dan Kesenjangan yang Ada

Pemerintah sebenarnya telah memiliki Program Keluarga Harapan (PKH) yang memberikan bantuan uang saku kepada anak-anak sekolah dari keluarga kurang mampu. Namun, kenyataannya, tidak semua keluarga miskin ekstrim menerima bantuan ini.

"PKH memang memberikan uang saku, namun tidak semua keluarga miskin ekstrim terjangkau," jelas Gus Ipul, mengakui adanya kesenjangan dalam penyaluran bantuan sosial. Faktor seperti data yang belum akurat, kurangnya sosialisasi, dan masalah administrasi menjadi penyebabnya.

Sekolah Rakyat Sebagai Solusi

Sekolah Rakyat hadir sebagai jawaban atas permasalahan ini. Program ini secara khusus menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrim, termasuk mereka yang belum menerima bantuan dari program pemerintah lainnya. Tujuan utamanya adalah memberikan pendidikan berkualitas, membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Sejak dibuka pada Juli 2025, banyak siswa di Sekolah Rakyat yang berasal dari kategori putus sekolah. Ada siswa berusia 9 tahun yang baru masuk kelas 1 SD, atau siswa berusia 15 tahun yang baru bersekolah di SMP.

Sekolah Rakyat: Lebih Dari Sekadar Tempat Belajar

Sekolah Rakyat bukan hanya tentang belajar membaca dan menulis. Lebih dari itu, sekolah ini diharapkan menjadi agen perubahan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrim. Melalui pendidikan yang berkualitas, mereka diharapkan dapat mengembangkan potensi diri secara optimal, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

"Sekolah Rakyat hadir untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak dari keluarga yang kurang beruntung untuk mendapatkan pendidikan yang layak," tegas Gus Ipul, optimis dengan dampak positif yang bisa diberikan Sekolah Rakyat.

Keberhasilan Sekolah Rakyat bergantung pada dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Sinergi dan kolaborasi sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi seluruh anak Indonesia. Program ini masih tergolong baru dan perlu terus dievaluasi serta ditingkatkan agar memberikan dampak maksimal bagi anak-anak yang membutuhkan.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.