Setahun Prabowo-Gibran, Apa Kabar Pendidikan Kita? Ini yang Lagi Dibahas!

Table of Contents
Setahun Prabowo-Gibran, Apa Kabar Pendidikan Kita? Ini yang Lagi Dibahas!


Setahun sudah tampuk pemerintahan dipegang oleh duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Bagaimana wajah pendidikan Indonesia selama periode ini? Mari kita telaah bersama sejumlah program dan kebijakan yang telah digulirkan, melihat dampaknya bagi para siswa, guru, dan sekolah di berbagai penjuru negeri. Fokus utama tetap pada upaya pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan.

Satu Tahun Prabowo-Gibran: Apa Kabar Pendidikan?

Setahun kepemimpinan Prabowo-Gibran diwarnai dengan berbagai gebrakan di sektor pendidikan. Pemerintah berupaya menjawab tantangan kompleks, mulai dari peningkatan kesejahteraan guru hingga modernisasi sekolah melalui digitalisasi. Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) menjadi andalan dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan merata. Di antara inisiatif yang dijalankan, terdapat beberapa poin penting: peningkatan kesejahteraan guru, bantuan studi lanjut, program Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda, serta perbaikan dan digitalisasi sekolah.

Kesejahteraan Guru Jadi Prioritas

Salah satu fokus utama pemerintah dalam setahun terakhir adalah peningkatan kesejahteraan para guru. Berbagai kebijakan terkait pendapatan dan tunjangan telah diluncurkan. Pada perayaan Hari Guru Nasional tahun lalu (28 November 2024), Presiden Prabowo menjanjikan tambahan kesejahteraan bagi guru, baik ASN maupun non-ASN. "Guru ASN mendapat tambahan kesejahteraan sebesar satu kali gaji pokok. Guru non-ASN nilai tunjangan profesinya ditingkatkan 2 juta per bulan," ungkapnya saat itu.

Namun, implementasi kebijakan ini sempat menimbulkan beragam interpretasi. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) memberikan klarifikasi bahwa kenaikan pendapatan guru non-ASN baru terealisasi jika guru bersangkutan mengurus dan mendapatkan Surat Keputusan (SK) Inpassing. "Kenaikan ini dapat diperoleh jika guru mengurus dan mendapat SK Inpassing sehingga tunjangan profesi gurunya naik menjadi Rp 2 juta atau lebih, sesuai golongan yang setara ASN," jelas Mansur, perwakilan FSGI, pada 2 Desember 2024. Tunjangan profesi guru ASN tetap sebesar satu kali gaji pokok, sesuai kebijakan sebelumnya. Selain itu, insentif bagi guru non-ASN dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) guru PAUD nonformal juga telah disalurkan, masing-masing sebesar Rp 300 ribu per bulan untuk 7 bulan dan 2 bulan.

Bantuan Studi Lanjut untuk Tingkatkan Kualifikasi Guru

Pemerintah juga memberikan bantuan afirmasi pendidikan bagi 12.500 guru yang belum memiliki kualifikasi S1 atau D4. Bantuan ini disalurkan melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di 112 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Program RPL memberikan pengakuan atas pengalaman kerja dan pelatihan yang telah diikuti guru, sehingga mempercepat proses penyelesaian studi mereka. Diharapkan, hal ini dapat meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran di kelas.

Sekolah Rakyat: Akses Pendidikan Gratis bagi Keluarga Miskin

Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pemerintah untuk menyediakan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin. Sekolah berasrama ini diperuntukkan bagi siswa SD, SMP, hingga SMA yang berasal dari keluarga yang terdata dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Program ini dirancang untuk menghapus kemiskinan ekstrem dan memutus rantai kemiskinan, sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) No 8 Tahun 2025. Hingga 10 Oktober 2025, sebanyak 164 dari 166 titik Sekolah Rakyat telah beroperasi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Sumatra (35 titik), Jawa (70 titik), Kalimantan (13 titik), Sulawesi (28 titik), Maluku (7 titik), Bali dan Nusa Tenggara (7 titik), serta Papua (6 titik).

Siswa Sekolah Rakyat mendapatkan fasilitas lengkap, termasuk seragam, makanan, asrama, dan larangan untuk bekerja selama bersekolah. Rekrutmen guru Sekolah Rakyat dilakukan melalui kerjasama antara Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Sekolah Garuda: Kawah Candradimuka Talenta Sains dan Teknologi

Sekolah Garuda merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang bertujuan untuk mengembangkan talenta sains dan teknologi Indonesia. Sekolah pre-university ini dipersiapkan untuk melahirkan lulusan yang mampu bersaing di perguruan tinggi terbaik dunia, baik di dalam maupun luar negeri. Sekolah Garuda merupakan sekolah berasrama inklusif jenjang SMA dengan pendekatan berbasis sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM). Program ini terdiri dari Sekolah Garuda Transformasi (diambil dari sekolah/madrasah yang sudah ada) dan Sekolah Garuda baru.

Kurikulum, rekrutmen guru dan calon siswa baru, dan biaya pendidikan Sekolah Garuda Transformasi mengikuti kebijakan masing-masing sekolah sebelumnya. Sementara itu, kurikulum Sekolah Garuda baru akan menggabungkan kurikulum nasional dan internasional. Empat Sekolah Garuda baru ditargetkan beroperasi pada 2026. Beberapa lokasi yang telah ditetapkan sebagai Sekolah Garuda antara lain SMAN 10 Fajar Harapan (Banda Aceh), SMAS Unggul Del (Toba), MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (MAN IC OKI), dan SMAN Unggulan MH Thamrin (Jakarta). Selain itu juga ada SMA Cahaya Rancamaya (Bogor), SMA Pradita Dirgantara (Boyolali), SMA Taruna Nusantara (Magelang), SMA Banua Kalsel (Banjar), SMAN Siwalima (Ambon), SMAN 10 (Samarinda), MAN Insan Cendekia (IC) Gorontalo (Bone Bolango), SMA Averos (Sorong), titik Sekolah Garuda baru di Belitung Timur, titik Sekolah Garuda baru di Timor Tengah Selatan, titik Sekolah Garuda baru di Konawe, dan titik Sekolah Garuda baru di Bulungan.

Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pendidikan

Pemerintah juga melakukan revitalisasi sekolah yang ditargetkan menjangkau 10.440 satuan pendidikan jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB. Berdasarkan data Kemendikdasmen, program ini setidaknya telah menjangkau 15.523 sekolah. Dari angka tersebut, sebanyak 52 unit sekolah baru dibangun dan 122 satuan pendidikan nonformal direvitalisasi. Digitalisasi pendidikan juga menjadi fokus utama dengan penyaluran layar pintar atau smart board (interactive flat panel/IFP) sebagai bagian dari pemanfaatan media digital untuk pembelajaran. Program ini menjangkau 285 ribu sekolah jenjang PAUD-SKB.

Dengan berbagai program dan kebijakan yang telah dijalankan selama satu tahun terakhir, pemerintah Prabowo-Gibran menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara merata. Tantangan masih banyak, namun pemerintah menargetkan peningkatan signifikan dalam mutu pendidikan dalam 4 tahun ke depan, dengan fokus pada peningkatan kompetensi guru dan penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan industri.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.