Terungkap, Akar Pendidikan Dunia Justru dari Masjid dan Pesantren!

Table of Contents
Terungkap, Akar Pendidikan Dunia Justru dari Masjid dan Pesantren!


Siapa sangka, akar pendidikan dunia justru bermula dari masjid dan pesantren! Fakta ini mengundang rasa ingin tahu, bagaimana mungkin institusi pendidikan tertua di dunia justru berawal dari tempat ibadah? Mari kita selami lebih dalam.

Al-Qarawiyyin: Masjid yang Bertransformasi Jadi Lembaga Pendidikan Tertua

Guinness World Records memberikan pengakuan istimewa kepada Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko, sebagai lembaga pendidikan tertua yang masih beroperasi hingga saat ini. Sungguh menarik, Al-Qarawiyyin lahir dari sebuah masjid, menunjukan betapa pentingnya peran agama dalam sejarah pendidikan global.

Fatima al-Fihri, Sang Pendiri yang Visioner

Adalah Fatima al-Fihri, seorang wanita muslim berpendidikan tinggi, yang mendirikan lembaga ini pada tahun 859 Masehi. Fatima berasal dari keluarga saudagar kaya yang hijrah dari Qairouan (Kairouan), Tunisia, ke Fez. Setelah mewarisi kekayaan melimpah dari ayah dan saudaranya, ia memutuskan untuk mewakafkan hartanya untuk membangun masjid yang sekaligus menjadi pusat pembelajaran.

Masjid dan Madrasah dalam Satu Kompleks

Lebih dari sekadar masjid, Fatima al-Fihri juga membangun madrasah di dalam kompleks yang sama. Madrasah, yang dalam konteks ini berarti lembaga pendidikan, menjadi bagian tak terpisahkan. Pembangunannya dimulai pada bulan Ramadan tahun 859, dengan pengawasan langsung dari Fatima untuk memastikan kualitas terbaik.

Masjid: Jantung Peradaban Keilmuan

Masjid Al-Qarawiyyin berkembang menjadi lebih dari sekadar tempat beribadah. Ia menjadi jantung peradaban, tempat ilmu pengetahuan tumbuh subur. Arsitekturnya yang memukau, dengan halaman berkeramik, air mancur yang menenangkan, dan menara yang menjulang, mencerminkan statusnya sebagai pusat intelektual dan spiritual.

Evolusi Al-Qarawiyyin Menjadi Pusat Ilmu Pengetahuan Terkemuka

Waktu berlalu, Al-Qarawiyyin menarik perhatian para cendekiawan dan pelajar dari berbagai penjuru dunia. Reputasinya sebagai pusat keunggulan akademik semakin meningkat, dan kurikulumnya pun diperluas untuk mencakup beragam disiplin ilmu.

Halaqas: Sistem Pembelajaran Unik yang Inspiratif

Salah satu ciri khas Al-Qarawiyyin adalah sistem pembelajaran Halaqas, yang berarti lingkaran pembelajaran. Dalam sistem ini, para siswa duduk melingkar mengelilingi seorang guru, menciptakan interaksi langsung dan diskusi mendalam. Sistem ini telah diterapkan sejak abad ke-10 dan menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya.

Fez: Pusat Intelektual dan Perdagangan yang Berjaya

Kehadiran Al-Qarawiyyin memberikan kontribusi signifikan pada kemajuan kota Fez. Pada abad ke-9, Fez berkembang menjadi pusat perdagangan, budaya, dan intelektual yang penting. Puncak kejayaannya terjadi pada abad ke-13 dan ke-14 di bawah pemerintahan Dinasti Berber Marinid.

Transformasi Menjadi Universitas yang Diakui

Sejarah mencatat bahwa Al-Qarawiyyin telah berkembang menjadi universitas yang memberikan gelar sejak abad ke-11. Lembaga ini menjadi pelopor dalam memberikan sertifikasi akademik dan menjadi pusat perdebatan ilmiah yang terkemuka. Al-Qarawiyyin menjadi model bagi universitas-universitas modern di seluruh dunia.

Kurikulum Komprehensif Al-Qarawiyyin

Kurikulum Al-Qarawiyyin sangatlah komprehensif. Selain ilmu-ilmu agama seperti yurisprudensi Islam, lembaga ini juga mengajarkan berbagai bidang ilmu lainnya, seperti aljabar, astronomi, botani, kartografi, geografi, tata bahasa, sejarah, sastra, logika, matematika, kedokteran, fisika, serta bahasa asing seperti Yunani dan Latin.

Lulusan-Lulusan Terkemuka Al-Qarawiyyin

Al-Qarawiyyin telah melahirkan banyak cendekiawan terkemuka, di antaranya Al-Biruni (ahli matematika, fisika, astronomi, geografi), Al-Idrisi (ahli kartografi), Ibn Tufayl (filsuf), Ibn Rushd (filsuf), Maimonides (filsuf dan teolog Yahudi), Al-Bitruji (ahli astronomi), Ibn Al-Arabi (mistikus Sufi), dan Ibn Khaldun (sosiolog, sejarawan ekonomi politik).

"Al-Qarawiyyin tidak hanya menjadi pusat pendidikan Islam, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di dunia," ujar Dr. Amina El-Gharbi, seorang sejarawan dari Universitas Mohammed V Rabat.

Kesimpulan: Warisan Abadi Al-Qarawiyyin

Al-Qarawiyyin adalah bukti nyata bahwa akar pendidikan dunia tumbuh subur dari masjid dan pesantren. Lembaga ini tidak hanya menjadi pusat pembelajaran agama, tetapi juga pusat peradaban yang melahirkan para pemikir dan ilmuwan yang berpengaruh. Kisah Fatima al-Fihri dan Al-Qarawiyyin menginspirasi kita untuk menghargai peran penting pendidikan dalam membangun peradaban yang lebih baik. Meskipun secara resmi menjadi bagian dari sistem universitas negeri modern pada tahun 1963, warisan Al-Qarawiyyin terus hidup dan menginspirasi generasi masa depan.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.