Waspada Gelombang Panas, Apakah Kamu Berisiko?

Table of Contents
Waspada Gelombang Panas, Apakah Kamu Berisiko?


Indonesia dilanda gelombang panas, kelompok ini paling berisiko! Ketahui cara melindungi diri dari sengatan cuaca ekstrem.

Bagaimana Tubuh Bereaksi Terhadap Panas Ekstrem?

Cuaca panas ekstrem tengah melanda berbagai wilayah Indonesia, menuntut kewaspadaan ekstra. Lonjakan suhu udara dapat memicu gangguan kesehatan, terutama bagi kelompok masyarakat tertentu. Lantas, bagaimana sebenarnya tubuh kita bereaksi terhadap cuaca panas yang menyengat ini?

Menurut pakar kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Evi Rinata MKeb, tubuh manusia memiliki mekanisme canggih bernama termoregulasi. Sistem ini bertugas menjaga suhu inti tubuh tetap stabil, meski suhu di luar berubah drastis. Saat suhu lingkungan meningkat, tubuh akan berusaha mendinginkan diri dengan beberapa cara.

"Ketika suhu lingkungan meningkat, tubuh akan meningkatkan pengeluaran keringat dan memperlebar pembuluh darah di kulit untuk membantu mengeluarkan panas," jelas Evi Rinata, seperti dikutip dari laman Umsida, Senin (20/10/2025). Proses penguapan keringat dari kulit akan menyerap panas tubuh dan menurunkannya.

Pembuluh darah di kulit juga akan melebar (vasodilatasi) untuk meningkatkan aliran darah ke permukaan kulit, sehingga panas tubuh lebih mudah dilepaskan ke lingkungan. Namun, mekanisme ini ada batasnya. Jika panas terlalu ekstrem atau berlangsung lama, tubuh bisa kewalahan dan mengalami gangguan kesehatan.

Gangguan kesehatan akibat cuaca panas ekstrem bisa bervariasi, mulai dari dehidrasi ringan hingga kondisi yang mengancam jiwa seperti heat stroke. Dehidrasi terjadi saat tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada yang didapatkan, dengan gejala seperti haus ekstrem, pusing, sakit kepala, dan urin berwarna gelap. Heat stroke adalah kondisi darurat medis ketika tubuh tak mampu lagi mengatur suhunya, ditandai dengan suhu tubuh sangat tinggi (di atas 40 derajat Celcius), kulit kering dan panas, kebingungan, kejang, bahkan kehilangan kesadaran.

Lima Kelompok Paling Rentan Saat Cuaca Panas

Panas ekstrem bisa menyerang siapa saja, tapi ada kelompok yang lebih rentan. Berikut lima kelompok yang perlu ekstra hati-hati:

1. Lansia

Lansia berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan akibat cuaca panas karena kemampuan tubuh mereka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan suhu sudah menurun. Fungsi termoregulasi pada lansia tak seefisien orang dewasa muda.

2. Anak-anak

Seperti lansia, anak-anak juga memiliki sistem pengaturan suhu tubuh yang belum sepenuhnya matang. Mereka lebih cepat dehidrasi karena rasio luas permukaan tubuh terhadap berat badan mereka lebih besar daripada orang dewasa.

3. Ibu Hamil

Ibu hamil mengalami perubahan hormon dan metabolisme yang signifikan. Perubahan ini membuat mereka lebih mudah dehidrasi dan kepanasan (overheating). Volume darah ibu hamil juga meningkat, sehingga tubuh mereka bekerja lebih keras untuk menjaga suhu tetap stabil.

4. Pekerja Lapangan

Pekerja lapangan, seperti petani atau nelayan, memiliki risiko tinggi mengalami gangguan kesehatan akibat cuaca panas karena mereka terpapar langsung sinar matahari dan suhu tinggi dalam waktu lama.

5. Individu dengan Penyakit Kronis

Individu dengan penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, atau gangguan jantung, rentan terhadap dampak buruk cuaca panas. Panas dapat memperberat kerja organ vital.

Tips Jaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Untuk menjaga kesehatan dan mencegah gangguan kesehatan saat cuaca panas, ikuti langkah-langkah sederhana berikut:

* Perbanyak Minum Air Putih: Minumlah air putih secara teratur, bahkan sebelum merasa haus. Hindari minuman manis atau berkafein, karena minuman ini bisa memperburuk dehidrasi. * Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang: Pilih buah dan sayur yang mengandung banyak air, seperti semangka dan timun. * Gunakan Pakaian Longgar: Pakaian longgar dan berbahan ringan akan membantu tubuh bernapas. * Hindari Aktivitas Berat di Luar Ruangan Saat Siang Hari: Jika memungkinkan, hindari aktivitas fisik berat di luar ruangan saat siang hari. * Ventilasi Rumah yang Baik: Pastikan rumah memiliki ventilasi yang baik agar udara bisa bersirkulasi.

Jangan abaikan gejala awal gangguan kesehatan akibat cuaca panas, seperti pusing, sakit kepala, dan mual. Jika merasakannya, segera cari tempat teduh, minum air, dan beristirahat. Jika tak membaik, segera cari pertolongan medis.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.